Isu kaderisasi hampir tak pernah basi di kangan PMII. Meski usia hampir setengah abad, persoalannya belum juga lenyap. Di sudut-sudut kamar, di warung -warung kopi, bahkan di arena-arena nasional PMII, bisik-bisik tentang kaderisasi masih membikin berisik. Begitu juga teriakan para sahabat di tingkat rayon dan komisariat, koar-koarnya pun membuat suara serak. Ini seperti mencari ujung pantai yang tak kunjung sampai.
Masa Penerimaan Anggota Baru atau MAPABA adalah fase orientasi dan pengenalan awal PMII kepada mahasiswa, dalam rangka rekruitmen mahasiswa untuk menjadi anggota PMII. MAPABA merupakan tahap pertama dalam Jenjang Pengkaderan Formal PMII.
1. Secara umum, mahasiswa peserta MAPABA diharapkan menjadi anggota berkualitas MU’TAKID, yakni anggota yang memiliki loyalitas atau kesetiaan terhadap organisasi. Secara khusus, setelah mengikuti MAPABA anggota diharapkan: “Memiliki keyakinan bahwa PMII adalah organisasi kemahasiswaan yang paling tepat untuk pengembangan diri mahasiswa Islam”.
2. Memiliki keyakinan bahwa PMII adalah organisasi mahasiswa Islam yang paling tepat untuk memperjuangkan idealisme.
3. Mengikuti Ahlu al-Sunnah Wa al-Jama’ah (ASWAJA) sebagai prinsip pemahaman, pengamalan dan penghayatan Islam di Indonesia.
4. Menjadikan Nilai Dasar Pergerakan (NDP) sebagai pijakan organisasi dan Paradigma Kritis Transformatif (PKT) sebagai landasan aktifitas gerakan.
Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA-III) PMII Rayon Ibnu-Sina Fakultas Tarbiyah Komisariat IAIN Mataram adalah suatu upaya pengkader yang bertujuan pembentukan pola pikir Mahasiswa sebagai Iron Stock, (cadangan masa depan) bagi kelangsungan dan keberlanjutan bangsa ini akan dibawa ke mana bangsa ini, apakah akan dibawa ke jurang kesengsaraan ataukah kesejahteraan tergantung dipundak mahasiswa hari ini.
Mahasiswa merupakan gerakan intelektual dengan kekhasan karakteristiknya, kreatif, semangat, dan idealis. Gerakan mahasiswa sebagai pilar kelima demokrasi telah banyak memberikan bukti dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam usaha perubahan dan perbaikan Bangsa Indonesia sebelum bangsa ini lahir hingga saat ini, telah menjadikanya bukti bahwa mahasiswa berperan sebagai Agent of Change. Di samping itu, peran vital mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat kepada birokrasi memang sudah tidak dapat dipungkiri lagi, rakyat yang telah banyak disengsarakan, dipermainkan sehingga memicu hati nurani mahasiswa untuk bergerak dan melakukan pembelaan terhadap kepentingan rakyat sesuai dengan peran mahasiswa sebagai Social Control.
BRAVO PMII
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m:
Posting Komentar
Jika semua manusia sempurna untuk apa ada surga dan neraka...