Kamis, 14 Mei 2009

HARDIKNAS, Moment untuk merefleksi keadaan Bangsa

"HARDIKNAS, Moment untuk merefleksi keadaan Bangsa”

Hidup Mahasiswa...Hidup Rakyat...

Proses Pendidikan merupakan proses yang akan selalu mengalamiI dinamika dalam perjalanannya. Dalam konteks Indonesia, pendidikan telah ditempa dalam ruang dan waktu yang sangat panjang, kebijakan-kebijakan dalam skala nasional yang ditetapkan oleh pemerintah sekarang ini merupakan kebijakan yang terbaik dibandingkan dengan kebijakan yang lalu. Namun semua itu adalah upaya untuk menghipnotis kesadaran kritis Rakyat.

Sampai hari ini amanah Undang-undang yang menjelaskan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak atas pendidikan yang layak, sampaii hari ini tidak terealisasi. Maka tidak mengherankan jika bermuncukan para pengangguran terdidik dari rumah produksi yang merek Diknas dan Depag. Dan masih begitu banyak rakyat Indnesia yang hidup didalam kebodohan, dan akibatnya kemiskinan dibangsa ini menjadi noda yang sangat sulit dihapus. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada Februari 2008, tercatat 9,43 juta pengangguran atau sebanyak 8,46 persen dari total penduduk Indonesia. Ironis.... namun itulah keadaaan bangsa kita pada ini...

Isu pendidikan Gratis yang dilontarkan oleh Pemerintah Daerah menjadi angin segar bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat. Dimana semua jenjang pendidikan dari tingkat bawah sampai tingkat atas akan digratiskan, sedanglan sumber anggaran pendidikan belum jelas dan tawaran Pemerintah Propinsi untuk Cost Sharing anggaran dengan pemerintah Kabupaten/Kota belum menemukan kesepahaman. Kemudian Janji Pemerintah untuk merealisasikan Anggaran Dana 20% untuk pendidikan nyaris menjadi isapan jempol semata. Padahal Anggaran Dana 20% dari Pendidikan adalah amanah dari UUD 1945 dan UUD Sisdiknas No.20 tahun 2003, namun sampai hari ini realisasi anggaran dana 20% untuk pendidkan tidak ada kejelasannya...

Tidak hanya itu, tidak jelasnya Kurikulum yang membuat manajemen Pendidikan di Negeri ini sangat terasa kaku, dan Kebijakan standarisasi Nilaii Ujian Nasional (UN) yang ditetapkan samapai hari ini merupakan penilaian yang masih debatable. Oleh karena banyak pihak yang menyatakan bahwa UN adalah kebijakan yang tidak populis dan membunuh kreatikfitas peserta didik di Negeri ini...

Semoga dengan Moment HARDIKNAS ini, pihak pemerintah bisa lebih membenah diri dan mau membaca realitas, sehingga sistem yang dibangun adalah sistem yang berpihak pada Rakyat bukan Mencekik Rakyat...

Salam Perubahan

KORLAP



PMII Rayon Ibnu Sina Fakultas Tarbiyah ( Tadris )

PMII Rayon Al- Ayubi Fakultas Tarbiyah ( Non Tadris )

PMII Komisariat IAIN Mataram.

Email : rayonibnusina@yahoo.com

0 komentar:

Posting Komentar

Jika semua manusia sempurna untuk apa ada surga dan neraka...